Mengenal Dunia Plankton Lebih Dekat Sejak Dini!!...

     Hampir duapertiga dari luas permukaan bumi ini komponen penyusunnya adalah air. Negara kita, Indonesia, merupakan Negara kepulauan dengan sebagian besar wilayah geografisnya berbatasan langsung dengan laut. Tahukah anda jika ada seorang anak kecil datang dan bertanya kepada anda”Bapak atau ibu, apa sih yang paling banyak hidup di laut itu?’’ disadari atau tidak, kebanyakan dari kita tentu akan menjawab’’ikan”, begitulah kira-kira jawaban yang sering terlintas dalam benak kita dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

    Ikan memang terdapat dalam jumlah yang banyak atau boleh dibilang “melimpah” di laut. Masyarakat sendiri sudah tidak asing dengan bermacam-macam jenis ikan, sebut saja ikan Puri (Stelophorus heterolobus), dan ikan kakap merah (Lujtanus) atau “Red Snapper”, banyak ditangkap oleh nelayan kemudian dijual di pasar-pasar. Tapi, pernahkah anda bertanya dalam hati ”benar apa tidak ya jawaban saya tadi?”,tidak salah memang, tapi ada pendekatan jawaban yang sekiranya lebih tepat yaitu plankton.
Plankton? hewan apa tumbuhan? kok bisa jumlahnya lebih banyak dari ikan? Sebagian besar dari kita sudah tahu atau paham betul tentang plankton dan kehidupannya, tetapi, tidak sedikit juga yang asing mendengar istilah “plankton”. Plankton adalah organisme (tumbuhan dan hewan) yang hidupnya melayang atau mengambang dalam air dan pergerakaannya dipengaruhi oleh arus. Jadi, plankton dapat berupa tumbuhan yang biasa disebut “fitoplankton” dan plankton hewan atau”zooplankton”, dan jumlahnya tentu jauh lebih banyak daripada ikan. Ilustrasi sederhananya adalah, “ketika seorang nelayan memasukkan (menebar) jaring ikan di Teluk kemudian setelah 2 jam jaring diangkat dan didapat 500 ekor ikan puri, setelah itu nelayan kembali memasukkan jaring plankton (plankton net, jaring dengan ukuran mata jaring sangat kecil yang dilengkapi botol untuk menampung air pada bagian terakhirnya) sekitar 10 menit saja lalu diangkat dan air yang tertampung di masukkan ke dalam botol, dapat diperoleh jutaan atau bahkan puluhan juta fitoplankton (diamati menggunakan: mikroskop). Itulah fakta yang menarik bahwa 500 ekor ikan Puri yang diperoleh adalah jumlah yang banyak, tapi dari satu 1 liter botol air yang diperoleh saja, di dalamnya dapat hidup jutaan fitoplankton. Anda bisa membayangkan berapa juta atau milyar atau bahkan triliun plankton baik fitoplankton maupun zooplankton yang hidup di Teluk Ambon.
Banyaknya jumlah plankton di laut tidak terlepas dari peranannya yang sangat penting, dimana fitoplankton mampu menghasilkan sumber energi (melalui proses fotosintesis) yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan oleh semua mahluk hidup melalui proses rantai makanan (food chain) dalam suatu ekosistem yang kompleks. Fitoplankton dikonsumsi oleh zooplankton, kemudian berlanjut dimakan oleh ikan. Fakta yang menarik adalah sekitar 65% ikan pelagis di dunia yang mempunyai nilai ekonomis adalah pemakan plankton, dan, hal lain yang juga menarik adalah hewan terbesar di dunia yaitu jenis ikan Paus biru (Balaenoptera physalus), makanan utamanya adalah zooplankton kecil dari jenis Euphasia superba yang lebih dikenal dengan istilah “Krill”. Secara ekologis (aspek lingkungan), peranan plankton tidak kalah penting. Dimana dalam proses fotosintesa, fitoplankton mampu menyerap gas CO2 (karbondioksida) dari atmosfer dan menghasilkan oksigen. Kemampuan fitoplankton menyerap gas karbondioksida dalam jumlah besar ini, menurut hasil riset terkini, ikut berperan dalam mengendalikan iklim global.
Tidak terlepas dari peranan plankton yang sangat penting, hal lain yang perlu diketahui adalah adanya jenis plankton yang berbahaya apabila keberadaannya dalam suatu perairan mengalami ledakan populasi (blooming). Kejadian red tide pernah dilaporkan di Teluk Ambon sekitar bulan Juli 1994, ditandai dengan perubahan warna air laut yang kemerah-merahan. Fitoplankton dari jenis Pyrodinium bahamensa selain mengalami blooming di Teluk Ambon juga blooming di Teluk Kao sekitar bulan Maret 1994 sehingga dapat mengganggu sektor perikanan (Wiadnyana, 1994).
    Besarnya peranan plankton dalam mendukung kehidupan secara umum dan sektor perikanan secara khusus, sekiranya perlu mendapatkan perhatian yang besar dari kita semua. Pengenalan sejak usia dini kepada anak-anak tentang “dunia plankton dan teman-temannya serta peranannya” senantiasa harus diajarkan agar terbentuk pemahaman awal yang baik dengan bahasa anak-anak yang lugas dan mudah dimengerti oleh mereka. Terlintas dalam benak saya serial kartun “SpongeBob SquarePants”, dimana diantara tokoh utamanya ada yang bernama “sheldon Plankton” digambarkan sebagai tokoh antagonis, pemilik rumah makan chum backet yang sepi akan pengunjung sehingga berusaha mencuri resep masakan dari restoran yang ramai. Dia meyakini kalau berhasil mencuri resep maka restorannya akan ramai pengunjung, meski segala upayanya tersebut tidak pernah berhasil. Hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari pendampingan kita terhadap anak-anak tentu bukan “sifat antagonis atau usaha mencuri resep”, tapi penjelasan yang kita berikan tentang sosok “Sheldon plankton itu sendiri.
    “Sheldon plankton” menurut pemahaman saya, kurang lebih menggambarkan sosok zooplankton yang biasa disebut kopepoda (Copepoda), yaitu zooplankton yang mempunyai kaki renang sehingga sewaktu-waktu dapat berenang, dan mempunyai dua pasang antenna (Copepoda berasal dari istilah Yunani, Cope “dayung” dan poda “kaki”). Ada banyak jenis kopepoda beberapa diantaranya UndinulaCalanusCentropages dan jenis yang parasit pada ikan yaitu Rhincalanus. Dengan sedikit informasi ini semoga “ikan” bukanlah satu-satunya jawaban yang dapat kita berikan berkaitan dengan seputar pertanyaan biota yang paling banyak hidup di laut, dan sudah tentu dibutuhkan studi pustaka yang lebih detail untuk mengenal lebih dekat kehidupan plankton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL PAS PAI SD KELAS 6 SEMESTER 2 BESERTA KUNCI JAWABAN

https://docs.google.com/document/d/1YgelBNTn40RnEtBWlJPdNjvoRcakbbJB/edit?usp=sharing&ouid=101739505118516611094&rtpof=true&sd=true