Ikan Manfish (Pterophyllum scalare)


Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari perairan Amazon Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya


Manfish (Pterophyllum scalare) tergolong ke dalam famili Cichlidae, mempunyai ciri-ciri morfologis dan kebiasaan sebagai berikut:
·Memiliki warna dan jenis yang bervariasi
·Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh seperti anak panah
·Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sehingga tampak sebagai busur yang berwarna gelap transparan
·Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor.
·Bersifat omnivorus
·Tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber

Beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan telah berkembang di Indonesia antara lain adalah: Diamond (Berlian), Imperial, Marble dan Black-White. Diamond (Berlian) berwarna perak mengkilat sampai hijau keabuan. Pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman yang menyusur sampai bagian punggung. Manfish Imperial mempunyai warna dasar perak, tetapi tubuhnya dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat kehitaman. Manfish Marble memiliki warna campuran hitam dan putih yang membentuk garis vertikal. Sedangkan manfish Black-White mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya bagian belakang, dan warna putih menghiasi separuh bagian depan termasuk bagian kepala. Pemberian pakan dapat dipilih jentik nyamuk, cacing Tubifex, Chironomous atau pellet khusus

Pemijahan Ikan Koi secara Alami / Tradisional




Persiapan Tempat Pemijahan

Tempat pemijahan adalah kolam terbuat dari semen atau fiber glass yang telah dibersihkan dan disucihamakan (dengan PK dan atau garam ikan). Isi air dengan kedalaman antara 30 cm (minimum) s/d 60 cm (maksimum). Kedalaman air ditentukan oleh besar kecilnya induk koi. Ukur Kadar Garam, pH, Suhu, Kesadahan dan Kadar Oksigen terlarut. 

Cara Membuat Ikan Nila Jantan Semua Dengan Mengunakan Hormon 17 Alpa Methyl testosteron


Nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia) merupakan genetic terakhir yang telah terbukti memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan produktivitas di bandingkan dengan jenis ikan nila lain. Nila yang suka makan tumbuhan ini membuat peternak ikan lega karena dapat menghemat pakan ikan. Cukup beri dengan 2 % pakan dari berat populasi ikan, umumnya anda harus memberi 3-4 % dari berat populasi. Penurunan pemberian pakan ikan tentunya akan berdampak pada biaya produksi yang lebih kecil. Seperti anda tahu pakan ikan tak pernah turun, malahan sebaliknya sampai bisa mencekek leher para petani.

Menurut para pakar ikan nila, pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi jauh berbeda, nila jantan 40 % lebih cepat pertumbuhannya dari pada nila betina. Lagi pula betina yang sudah mencapai 200 gram akan lambat pertumbuhanya karena sifat alaminya (bertelur), sedangkan jantan akan tetap bertumbuh dengan cepat. Perbedaan jenis kelamin ikan ini akan menjadi masalah dalam memperkirakan produksi. Salah satu cara baru untuk mengatasi masalah ini, telah di temukan pengubah kelamin betina menjadi jantan yang di namakan: 17 HORMON ALPHA METHYL ESTOSTERON.

Apakah hormon 17 Alpa methyltestosteron itu? Proses jantanisai. Membuat populasi ikan nila “jantan” semua (Sex-reversal). Berikan pakan yang di campur dengan hormon 17 Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai berumur 17 hari.
Bagaimana membuat pakan untuk larva dan cara mencampur, takaran,dan bahan-bahannya? Lanjutkan membacanya dan saya akan memberi tahu nanti.

Siapkan pembenihan massal ikan nila secara terkontrol. Dengan membuat bak-bak beton, pemijahan dapat menjadi lebih mudah dan efesien karena biaya yang di butuhkan relative lebih kecil dan dapat memproduksi larva dalam jumlah yang tidak berbeda di banding dengan kolam tradisional. Tapi pada contoh dibawah ini akan memakai kalom tanah.

Pembesaran ikannila dapat di lakukan di kolam, keramba jaring apung dan di tambak. Menurut penelitian. Budidaya monokultur dapat memberi hasil yang maksimum di kolam rata-rata pruduksi adalah 25.000 kg/ha/panen. Di karamba jaring apung 1.000 kg/unit (50 m2)/panen (200.000)kg/ha/panen. Dan di tambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen.

Berita gembira pembudidaya ikan di tambak pertumbuhannya lebih cepat di banding di kolam atau jaring apung. Ikan nila yang ukuran 5-8cm yang di budidayakan di tambak selama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gram. Sedangkan di kolam untuk mencapai ukuran yang sama di perlukan waktu selama 4 bulan.

Kolam tambak biasanya air tawar yang tercampur dengan air laut 40:60 atau 50:50 sangat baik untuk pertumbuhan ikan nila. Menurut cerita teman saya yang pernah melakukan ini sangat puas dengan hasil budidaya ikan nilanya. Ikan lebih cepat besar hanya dalam waktu relative pendek antara 2-2,5 bulan. Sudah bisa di pasarkan. Dengan berat rata-rata 200 gram/ekor. Keunggulan lainnya adalah dagingnya terasa lebih gurih serta tidak berbau lumpur.

Sekarang mari kita pelajari bagaimana membudidaya ikan nila dari cara pemijahan sampai pembenihan.
Pertama siapkan kolam pemijahan (kawin mengawin). Usahakan dalam kolam pemijahan ini agar tidak tercampur dengan ikan jenis lain seperti ikan mas, gabus, lele. Bersihkan semua dari kemungkinan penggangu. Lebih baik jika pemijahan di lakukan dalam bak-bak beton. Sangat mudah pemijahannya dan terkontrol.

Langkah kedua. Siapkan induk nila dengan bobot diatas 300 g/ekor. Perbandingan betina dan jantan adalah 3: 1 ( 3 betina 1 jantan), dengan padat tebar 6 ekor /m2. berilah pakan 3% dari berat total jumlah ikan /perhari dan pemberian pakan tiga kali sehari. Sebaiknya induk nila yang terbaik yang di datangkan dari instansi perikanan daerah Anda. unggul dalam kualitas dan dapat di percaya.

Setiap 45 hari Induk nila baru menghasilkan telur yang matang. Setiap induk betina berukuran 300 gram dapat menghasilkan benih baru menetas atau larva sebanyak 250-300 ekor larva. Jumlah larva akan terus meningkat sampai 900 ekor larva sesuai dengan pertambahan berat induk ikan nila 9000-1000 gram. Setelah satu siklus 45 hari pemijahan, induk betina di pisahkan dari induk jantan atau pindahkan induk jantan dari kolam itu selama lebih kurang satu bulan. Dan tetap berikan pakan dengan kandungan protein di atas 30 % kepada induk betina.

Bagaimana cara mengajarkan anak-anak mengucapkan kata-kata baik seperti terima kasih?

 Sebenarnya tidak sulit bagi anak untuk mengekspresikan rasa syukur di tengah-tengan kegembiraan. Berikut ini lima tips agar anak-anak mudah mengatakan terima kasih: 

1. Model contoh 
Sebagai orang tua kita harus terbiasa bertutur santun sebelum mengharapkan anak Anda melakukan hal serupa. Studi menunjukkan anak-anak menggunakan kata-kata sopan sekitar 25 persen dari apa yang mereka dengar.

2. Ajarkan makna 
Sebagian besar anak belum paham benar arti terima kasih. Anda harus memberi pemahaman mengucapkan terima kasih tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak hal atau barang yang diberi seseorang. 

3. Bicara tentang perasaan 
Bicarakan dengan anak Anda terkait perasaan mereka ketika diberi perhatian khusus. Jelaskan bahwa setiap kali mengucapkan terima kasih adalah menyampaikan karunia perasaan baik yang dianggap dan dihargai. 

4. Hilangkan unsur kejutan 
Misalnya anak Anda berada pada situasi dan menemukan diri mereka kehilangan kata-kata, beritahu mereka tentang rincian siapa yang akan berada di sana dan bagaimana tamu berpakaian. 

5. Praktik rasa syukur 
Ajarkan pada anak Anda lebih baik memberi daripada menerima. Mengekspresikan rasa syukur adalah keterampilan hidup yang vital dan limpahan syukur adalah sukacita.

Cara Budidaya Ikan Sidat






Ikan Sidat (anguilla bicolor), termasuk familiAnguillidae, ordo Apodes. Di Indonesia diperkirakan paling sedikit terdapat 5 (lima) jenis Ikan Sidat, yaitu : Anguilla encentralis, A. bicolor bicolor, A. borneonsis, A. Bicolor Pacifica, dan A. celebensis. Ikan Sidat mungkin tidak dikenal oleh banyak orang di sini. Tapi, di berbagai negara ikan sidat jadi makanan primadona yang harganya sangat mahal.

Dongeng tentang Transisi dari Air ke Darat


Fosil Coelacanth yang berumur 410 juta tahun. Evolusionis menyatakan bahwa ikan ini adalah bentuk transisi yang membuktikan perpindahan dari air ke darat. Sampel-sampel hidup dari ikan ini telah berhasil ditangkap berkali-kali sejak tahun 1938. Inilah contoh tepat untuk menunjukkan seberapa jauh para evolusionis berspekulasi.


Evolusionis mengasumsikan invertebrata laut yang muncul pada periode Kambrium berevolusi menjadi ikan dalam waktu puluhan juta tahun. Tetapi sebagaimana invertebrata-invertebrata Kambrium tidak memiliki nenek moyang, juga tidak ditemukan mata rantai transisi yang menunjukkan bahwa evolusi terjadi antara jenis-jenis invertebrata ini dengan ikan. Perlu dicatat bahwa invertebrata dan ikan memiliki perbedaan struktural yang sangat besar. Invertebrata memiliki jaringan keras di luar tubuh mereka, sedangkan ikan adalah vertebrata dengan jaringan keras di dalam tubuh. "Evolusi" sebesar itu tentu akan melalui miliaran tahap, dan seharusnya ada miliaran bentuk transisi yang menunjukkan tahapan-tahapan tersebut


Evolusionis telah menggali lapisan-lapisan fosil selama kurang lebih 140 tahun untuk mencari bentuk-bentuk hipotetis tersebut. Mereka telah menemukan jutaan fosil invertebrata dan jutaan fosil ikan; tetapi tidak pernah menemukan satu bentuk peralihan pun antara invertebrata dan ikan.
Ahli paleontologi evolusionis, Gerald T. Todd, mengakui fakta ini dalam artikel "Evolusi Paru-Paru dan Asal Usul Ikan":

Ketiga subdivisi ikan bertulang muncul pertama kali dalam catatan fosil pada saat yang kira-kira bersamaan. Secara morfologis mereka telah sangat beragam, dan mereka memiliki tubuh yang sangat terlindung. Bagaimana mereka berasal mula? Apa yang memungkinkan mereka sangat beraneka ragam? Bagaimana mereka semua memiliki pelindung tubuh yang kuat? Dan mengapa tidak ada jejak bentuk-bentuk peralihan sebelumnya?. Skenario evolusi beranjak selangkah lebih jauh dan menyatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, kemudian berubah menjadi amfibi. Akan tetapi, skenario ini juga tidak memiliki bukti. Tidak ada satu fosil pun yang menunjukkan bahwa pernah terdapat makhluk separo ikan - separo amfibi. Dengan enggan, kenyataan ini dibenarkan oleh Robert L. Carrol, seorang evolusionis terkenal, penulis buku Vertebrate Paleontology and Evolution: "Kami tidak memiliki fosil peralihan antara ikan rhipidistian (favoritnya untuk 'nenek moyang' tetrapoda) dan amfibi-amfibi awal." Dua orang ahli paleontologi evolusionis, Colbert dan Morales, berkomentar mengenai tiga kelompok utama amfibi: katak, salamander dan caecilian:

Tidak ada bukti keberadaan amfibi Paleozoik yang menggabungkan sifat-sifat yang diperkirakan dimiliki satu nenek moyang yang sama.Katak, salamander dan caecilian paling tua sangat mirip dengan keturunan mereka yang masih hidup.
Sampai sekitar 50 tahun yang lalu, evolusionis meyakini bahwa makhluk semacam ini benar-benar pernah ada. Ikan ini disebut 'Coelacanth' dan diperkirakan berumur 410 juta tahun. Coelacanth diajukan sebagai bentuk transisi dengan paru-paru primitif, otak yang telah berkembang, sistem pencernaan dan peredaran darah yang siap untuk berfungsi di darat, dan bahkan mekanisme berjalan yang primitif. Penafsiran-penafsiran anatomis ini diterima sebagai kebenaran yang tidak diperdebatkan lagi di kalangan ilmuwan hingga akhir tahun 1930-an. Coelacanth dianggap sebagai bentuk peralihan sesungguhnya yang membuktikan transisi evolusioner dari air ke darat.


FOKUS: MENGAPA TRANSISI DARI AIR KE DARAT TIDAK MUNGKIN
 
Evolusionis menyatakan bahwa suatu ketika, spesies yang hidup di air naik ke darat dan berubah menjadi spesies darat. Ada sejumlah fakta yang sangat jelas menunjukkan kemustahilan transisi seperti itu:

  1. Keharusan membawa beban tubuh: makhluk penghuni air membawa be-ban tubuh mereka tanpa masalah. Tetapi, bagi sebagian besar binatang darat, 40% energi mereka habis hanya untuk membawa beban tubuh me-reka. Makhluk hidup yang berpindah dari air ke darat harus mengembang-kan sistem otot dan kerangka baru (!) secara bersamaan agar dapat memenuhi kebutuhan energi ini. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi melalui mutasi kebetulan.
  2. Daya tahan terhadap panas: suhu daratan dapat berubah dengan cepat dan naik-turun dalam rentang yang lebar. Makhluk hidup di darat memiliki mekanisme tubuh yang dapat menahan perubahan-perubahan suhu yang besar itu. Akan tetapi, suhu lautan berubah secara perlahan dan perubahan tersebut tidak terjadi dalam rentang yang terlalu lebar. Organisme hidup dengan sistem tubuh sesuai temperatur laut yang konstan akan membutuhkan suatu sistem perlindungan agar perubahan suhu di darat tidak akan membahayakan. Sangat tidak masuk akal bahwa ikan mendapatkan sistem tersebut melalui mutasi acak segera setelah mereka naik ke darat.
  3. Penggunaan air: air dan kelembaban yang penting untuk metabolisme harus digunakan sehemat mungkin karena kelangkaan sumber air di darat. Sebagai contoh, kulit harus dirancang agar dapat mengeluarkan air sejumlah tertentu, sekaligus mencegah penguapan berlebihan. Karenanya, makhluk hidup di darat memiliki rasa haus karakteristik yang tidak dimiliki organisme air. Di samping itu, kulit tubuh hewan air tidak sesuai untuk habitat non-air.
  4. Ginjal: organisme air dapat dengan mudah membuang zat-zat sisa dalam tubuh mereka (terutama amonia) dengan penyaringan, karena banyaknya air dalam habitat mereka. Di darat, air harus digunakan sehemat mungkin. Itulah sebabnya hewan darat memiliki sistem ginjal. Berkat ginjal, amonia disimpan dengan cara mengubahnya menjadi urea dan hanya membutuhkan sejumlah kecil air untuk membuangnya. Di samping itu, beberapa sistem baru dibutuhkan untuk membuat ginjal berfungsi. Singkatnya, agar perpindahan dari air ke darat dapat terjadi, makhluk hidup tanpa ginjal harus membentuk sistem ginjal secara tiba-tiba.
  5. Sistem pernapasan: ikan "bernapas" dengan mengambil oksigen yang terlarut dalam air yang mereka alirkan melewati insang. Mereka tidak mampu hidup lebih dari beberapa menit di luar air. Agar mampu hidup di darat, me-reka harus mendapatkan sistem paru-paru yang sempurna secara tiba-tiba.

Tentu saja mustahil bahwa semua perubahan fisiologis yang dramatis ini dapat terjadi pada organisme yang sama, pada saat bersamaan, dan secara kebetulan. Namun pada tanggal 22 Desember 1938, terjadi sebuah penemuan yang sangat menarik di Samudera Hindia. Di sana berhasil ditangkap hidup-hidup salah satu anggota famili Coelacanth, yang sebelumnya diajukan sebagai bentuk transisi yang telah punah 70 juta tahun lalu! Tak diragukan lagi, penemuan prototipe Coelacanth "hidup" ini menjadi pukulan hebat bagi para evolusionis. Seorang ahli paleontologi evolusionis, J.L.B. Smith, mengatakan bahwa ia tak akan sekaget ini jika bertemu dengan seekor dinosaurus hidup. Pada tahun-tahun berikutnya, 200 ekor Coelacanth berhasil ditangkap di berbagai penjuru dunia.
Bukti Coelacanth hidup memperlihatkan sejauh mana evolusionis dapat mengarang skenario khayalan mereka. Bertentangan dengan klaim mereka, Coelacanth ternyata tidak memiliki paru-paru primitif dan tidak pula otak yang besar. Organ yang dianggap oleh peneliti evolusionis sebagai paru-paru primitif ternyata hanya kantong lemak. Terlebih lagi, Coelacanth yang dikatakan sebagai "calon reptil yang sedang bersiap meninggalkan laut menuju daratan", pada kenyataannya adalah ikan yang hidup di dasar samudra dan tidak pernah mendekati kurang dari 180 meter di bawah permukaan laut.


sumber : http://www.evolutiondeceit.com

10 Tanda Bahwa Anak Anda Berbakat Cerdas dan Jenius


Banyak orang tua yang memberikan balita mereka mainan terkini. Namun kebanyakan balita akan tampak jenius hanya dimata orang tuanya. Ada juga balita yang memang sudah berbakat sejak lahir. Bagaimana melacak bakat anak Anda? Laman lilsugar.com, memberikan petunjuknya.

SOAL PAS PAI SD KELAS 6 SEMESTER 2 BESERTA KUNCI JAWABAN

https://docs.google.com/document/d/1YgelBNTn40RnEtBWlJPdNjvoRcakbbJB/edit?usp=sharing&ouid=101739505118516611094&rtpof=true&sd=true