Ikan PINGSAN dalam waktu 8 menit 19 detik!


     Transportasi ikan hidup dibagi menjadi transportasi basah dan kering. Teknologi transportasi menggunakan media pengangkutan air sangat beresiko tinggi dan kurang praktis. Oleh karena itu, teknologi transportasi tanpa media air yang lebih praktis dan aman perlu dikembangkan. Metoda yang digunakan dalam sistem transportasi kering adalah teknik imotilisasi yaitu pemingsanan biota perairan dengan bahan anesti. Tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan keefektifan bahan anesti berupa ekstrak tembakau, ekstrak mengkudu, dan ekstrak cengkeh dalam proses pemingsanan ikan mas. Proses pemingsanan ikan mas dilakukan dengan melakukan pemuasan ikan terlebih dahulu. Ikan ditimbang dan dimasukkan kedalam wadah toples yang diisi air sebanyak 5 liter. Kemudian, bahan anesti berupa ekstrak tembakau, mengkudu, dan cengkeh diteteskan pada masing-masing wadah perlakuan sebanyak 20 tetes setiap 10 menit selama 60 menit. Ekstrak tembakau dan ekstrak mengkudu tidak efektif dalam pemingsanan ikan karena selama pengamatan ikan tetap segar. Sedangkan ekstrak cengkeh dapat memingsankan ikan mas dalam waktu 8 menit 19 detik dengan jumlah tetesan 20 tetes. Berdasarkan pengamatan kegiatan diketahui bahwa ekstrak cengkeh lebih efisien dalm waktu dan jumlah bahan anesti (ekstrak cengkeh) dalam memingsankan ikan mas.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil pengamatan pemingsanan ikan mas dengan ekstrak tembakau.
 --------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu                                     Parameter

(menit)
---------------------------------------------------------------------------------------------
    0         Tingkah laku normal. Belum ditetesi ekstrak tembakau. Bobot awal
               160 gram , suhu air 28C.
   10        Tingkah laku ikan diam didasar dan gerak operkulum lambat.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   20        Tingkah laku ikan diam didasar. Gerak operkulum lambat. Gerak
               sirip pektoral dan bukaan mulut cepat. Ditambahkan ekstrak 
               tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 26C.
   30        Tingkah laku ikan diam didasar. Gerak operkulum lambat. Gerak 
               sirip pektoral dan bukaan mulut cepat. Sirip cudal sesekali 
               bergerak. Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes,
               suhu air 26C.
   40        Tingkah laku ikan diam didasar. Gerak operkulum, gerak sirip
               pektoral dan bukaan mulut cepat, sirip cudal sesekali bergerak,
               ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes suhu air 26C.
   50        Tingkah laku ikan bergerak memutari wadah. Gerak operkulum
               dan bukaan mulut cepat, gerak sirip pektoral normal, ditambahkan
               ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes suhu air 26C.
               bobot akhir 160 gram.
---------------------------------------------------------------------------------------------


Tabel 2. Hasil pengamatan pemingsanan ikan mas dengan ekstrak mengkudu.
 --------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu                                     Parameter
(menit)
---------------------------------------------------------------------------------------------
    0         Tingkah laku ikan diam didasar. Belum ditetesi ekstrak mengkudu.
               Bobot awal 150 gram , suhu air 27C.
   10        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   20        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   30        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   40        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   50        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes.
               Bobot akhir 150 gram , suhu air 27C.
---------------------------------------------------------------------------------------------


Tabel 3. Hasil pengamatan pemingsanan ikan mas dengan ekstrak cengkeh.
 --------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu                                     Parameter
(menit)
---------------------------------------------------------------------------------------------
    0         Tingkah laku ikan normal. Belum ditetesi ekstrak cengkeh.
               Suhu air 28C.
   10        Tingkah laku ikan berenang didasar. Posisi miring pada menit ke-5
               detik ke-39, dan akhirnya pingsan pada menit ke-8 detik ke-19
               setelah ditetesi ekstrak cengkeh sebanyak 20 tetes, suhu air 28C.
---------------------------------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN

          Anestasi pada umumnya didefinisikan sebagai kondisi hilangnya sistem kesadaran terhadap rangsangan dari luar akibat penggunaan suatu bahan yang ditambahkan dari luar. kegiatan ini menggunakan bahan anesti alami yaitu ekstrak tembakau, ekstrak mengkudu, dan ekstrak cengkeh. penggunaan ekstrak cengkeh lebih efektif untuk memingsankan ikan dibandingkan dengan ekstrak tembakau dan ekstrak mengkudu. Penggunnaan ekstrak cengkeh membutuhkan bahan yang lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 20 tetes ekstrak cengkeh dalam 5 liter air, maka ikan mas akan pingsan dalam waktu 8 menit 19 detik.

Teknologi Pemingsan Ikan dan Udang


Teknologi Pemingsan Ikan dan Udang

Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Sam Herodian menemukan teknologi pemingsan ikan dan udang tanpa air. Teknologi ini menyempurnakan yang telah ada. Selama ini, pengusaha perikanan menggunakan teknik pemingsanan es batu . Sayangnya teknik es batu tidak pratis dan tingkat kematian udang sangat tinggi. Ditinjau dari aspek komersial teknik es batu kurang menguntungkan. Selain es batu, pengusaha juga menggunakan kontrol elektrik sederhana. Penggunaan teknik ini masih ditemui masalah ketidakstabilan.
"Harga ikan hidup empat kali lipat lebih tinggi dibanding ikan mati. Motivasi inilah yang mendorong kami menciptakan teknologi pemingsan ikan dan udang tanpa air," ungkap Dr.Sam. Prinsip teknologi temuan Staf Pengajar Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB ini ialah penurunan suhu dan pengaturan waktu. Tanpa penggunaan tambahan bahan kimia apapun. Pola pemingsanan disesuaikan berdasarkan masing-masing jenis ikan dan udang. Setiap jenis ikan dan udang memiliki suhu pemingsanan berbeda. Misalnya suhu pemingsanan ikan emas 6 derajat celsius, lele 3 derajat celsius, udang windu (Black tiger ) 15,5 derajat celsius.
Pemingsanan ikan dan udang dilakukan beberapa tahapan. Ikan atau udang yang akan dipingsankan ditampung di dalam bak pengkondisi selama 12 jam tanpa diberi makan. "Ikan atau udang dipuasakan setengah hari untuk mengatur proses metabolismenya," ujar Dekan Fateta IPB ini. Air dalam bak pengkondisi disesuikan - keasaman, kadar garam, suhu normal- dengan air tempat udang atau ikan hidup biasa hidup.
Ikan atau udang dipindahkan ke bak pemingsan. Bak pemingsan diisi air sesuai dengan kondisi tempat udang dan ikan hidup atau yang sama dalam bak pengkondisi. Jumlah ikan dalam bak pemingsan disesuikan kapasitasnya. Untuk menjaga kandungan dissolvedoksigen (kadar air terlarut/ DO) tinggi dipasang aerator dalam bak pemingsan. Bak pemingsan dihubungkan dengan mesin pemingsan. Mesin pemingsan menggunakan Water Chiller yang diatur elektrik.
Selanjutnya, dilakukan penurunan suhu dan waktu secara bertahap selama satu sampai dua jam, hingga ikan atau udang pingsan. Saat pingsan, posisi ikan atau udang miring. Suhu pemingsanan dimulai suhu ruang sampai mencapai suhu kritis udang atau ikan . Suhu kritis ini berkisar antara 5 derajat celsius sampai 15,5 derajat celsius. Penggontrolan suhu dan waktu otomatik menggunakan mikro kontroler yang diaplikasikan pada pompa air Water Chiller atau kompressor di mesin pemingsan.
Setelah pingsan, ikan atau udang dibiarkan pada suhu yang telah ditetapkan selama 10 menit -20 menit. Perlakuan ini untuk mendapatkan kondisi pingsan sempurna. "Lebih 20 menit ikan atau udang akan mati," tegas Dr.Sam. Ikan atau udang lalu diangkat. Dimasukkan ke dalam kotak pengemas. Ikan atau udang ditidurkan berjajar di atas media penstabil. Pengusaha perikanan dapat memilih media penstabil seperti gergaji basah atau busa basah.
Kotak kemas dimasukkan dalam kontainer yang telah diatur suhunya, supaya ikan atau udang tidak bangun. "Jika bangun dalam perjalanan, ikan atau udang akan mati. Sebab, mereka tidak menjumpai air." Prinsip dasarnya, ikan atau udang pingsan metabolismenya minimal. Ikan atau udang pingsan dalam kontainer dapat dibawa ke tempat yang dituju menggunakan transportasi darat, laut atau udara. Satu hari kemudian ikan dapat dihidupkan kembali. Caranya sederhana, masukkan saja ikan atau udang pingsan tersebut dalam air. Pelan-pelan ikan atau udang akan bangun dan segar bugar kembali. Dengan teknologi ini peluang hidup ikan atau udang mencapai 80 persen. "Kalau ikan lele dapat 100 persen," imbuh Dr.Sam.
Dr.Sam menjelaskan teknologi pemingsan ini lebih murah, hemat energi dan minim limbah. "Selain itu, transportasi tanpa air mencegah penularan penyakit ikan atau udang dari satu wilayah ke wilayah lain."
Penelitian yang dilakukan tahun 2001 ini sedang dalam proses pematenan. Menurut Dr.Sam pematenan ini penting, supaya pengusaha mau menghargai hasil riset orang lain. Pernah, kata Dr.Sam seorang pengusaha mencoba menjiplak teknologi temuannya, karena menganggap terlalu sederhana. Namun yang terjadi, pengusaha tersebut gagal. Ikan hasil pemingsanannya banyak yang mati. "Kami menggunakan perlakuan khusus dan tertentu, sehingga ikan atau udang tidak mati." Teknologi pemingsanan ikan atau udang milik Dr.Sam ini memperoleh hasil optimal, jika dilakukan dalam satu kesatuan sistem manajemen indutri perikanan. (ris)

KATAKAN "ILHAM" PADA KATA "INSTING"

25 Januari 2012
"Penantian Untuk Sebuah Kebenaran" 


    Sedih,marah dan murka! itulah yang terlintas di pikiran kita bila merasa di bohongi.begitulah yang saya rasakan saaat ini.sesuatu yang telah membuat sebuah tanda tanya di pikiran saya sejak saya mengenal apa itu pendidikan formal,sebuah sistim pendidikan yang  di dokrin tampa harus mengetahui kebenaran apa yang disampaikan, tidak mau tau apakah jenis pelajaran yang disampaikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bagi seorang murid tau hanya sekedar melepaskan kewajiban sebagai seorang pengajar,atau muridnya tidak mengerti apa yang di ajarkan?.
    Mengapa sistem pendidikan nasional harus mengikuti setandar internasional sedangkan jenis pendidikan yang diterapkan dan diajarkan tidak sesuai dengan kebutuhan?. Satu contoh pertama saya angkat mengapa media pendidikan formal mewajibkan berbahasa inggris sedangkan untuk berbahasa indonesia yang baik dan benar saja mereka masih terbata-bata dengan logat daerahnya? ok kita katakan agar kita tidak ketinggalan modernisasi, terpikirkah bahwa melupakan bahasa sendiri secara perlahan kita telah meninggalkan kebudayaan kita? lulusan sarjana yang tak bisa bahasa inggris masih dimaklumi,tapi lulusan sarjana yang tak mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar apa yang harus kita katakan?
    Topik kedua yang ingin saya ceritakan kepada pembaca adalah tentang pelajaran sejarah,saya masih ingat  saat masih duduk di bangku SMP karna menantang ideologi seorang guru yang mengatakan bahwa sejarah adalah sebuah kisah kebenaran dari kejadian masa lampau yang harus diketaui, lalu saya bertanya"jika peristirtiwa G3 30 S PKI adalah sebuah kebohongan dengan alur politik, apakah saya juga harus berkata bahwa itu sebuah kebenaran?" jawabannya adalah angka merah di raport saya. Kemudian saat pelajaran biologi tentang sebuah teori evolusi dari seorang tokoh yang dulunya selalu dikenal dan terhafal tanpa harus dihafal oleh setiap siswa, Charles Darwin. Seorang amatiran yang sebenarnya tidak pernah mengeyam pendidikan formal biologi, saya sangat tidak menerima jika posisi nabi Adam digantikan dengan seokor kera sebagai nenek moyang kita. satu hal lagi yang membuat saya menjadi seorang pembolos pada jam pelajaran biologi adalah kalau semua yang terjadi  di tata surya ini adalah adalah sebuah "kebetulan" sedangkan pada jam pelajaran agama saya dikatakan bahwa Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta. Manakah yang harus saya ikuti dan saya amalkan kelak?
    Baru kini saya menemukan jawaban  dari sebuah buku yang mengungkap "runtuhnya teori evolusi"
(http://www.evolutiondeceit.com/indonesian/keruntuhan2.php). Terasa sebuah kepuasa di hati yang tiada tara dari sekian lama atas pertanyaan yang tersimpan di otak, Satu hal yang ingin saya tekankan bagi pengunjung blok saya " mari kita ubah kata 'insting' dengan kata 'ilham' pada setiap pelajaran yang mengungkap sistim pemikiran mahluk hidup, dan tidak ada kata 'kebetulan' pada setiap sesuatu ciptaan Tuhan!" SAYA YAKIN ANDA ADALAH GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MENCARI KEBENARAN.

Cara membuat blog gratisan di Blogger Blogspot panduan tutorial praktis bikin blog dalam 5 menit bagi pemula

Membikin blog di blogger.com / blogspot sungguh sangat mudah karena blogger.com milik Google.com. Karena itu apabila Anda sudah punya email gmail.com, Anda tinggal langsung daftar di blogger.com. Singkatnya ikuti langkah singkat berikut:

  1. Kunjungi www.blogger.com (klik)
  2. Masukkan account dan password di “Kata Sandi”.
  3. Kalau belum punya Gmail, daftar dulu di Gmail.com, atau di Yahoomail.com.
  4. Isi “Nama Tampilan” di kotak. Contoh: Nama Saya
  5. Kasih tanda tik (check) pada “Penerimaan Persyaratan”
  6. Klik “Lanjutkan”.
  7. Pada “Judul Blog” -> isi dengan Judul yang diinginkan. Contoh pustaka-gampong Blog
  8. Pada “Alamat Blog” -> isi dengan alamat URL. Contoh, pustaka-gampong.Jangan lupa klik “Cek Ketersediaan” untuk mengetahui apakah alamat URL yang dipilih belum ada yang punya. Coba buat alamat lain kalau alamat tidak tersedia.
  9. Klik “Lanjutkan”
  10. Pada “Pilih Sebuah Template” klik “Lanjutkan”
  11. “Blog Anda Telah Diciptakan!” -> Anda sudah berhasil membuat blog
  12. Klik “Mulai Blogging” untuk menulis artikel.
  13. Di “Judul” isi kotak dengan judul artikel yang akan ditulis. Contoh: Menulis di Blog
  14. Isi kotak di bawahnya dengan artikel.
  15. Klik “Mempublikaikan Posting”


Catatan: Untuk memposting artikel berikutnya, Anda tinggal mengklik menu “Posting”.  Untuk mengedit tulisan tinggal klik “Edit Posting”

iseng-iseng bermamfaat


Ngapin enaknya klo lgi gak kuliah ya…..??? kadang jenuh juga klo molor seharian,soalnya ane paling gak betah di dalam kamar,kayak di penjara rasanya,bedanya kalo penjara salah satu dindingnya adalah jeruji besi,kwkwkwkwkwkwk……

Pada suatu hari iseng nyapu halaman kost(karna ada ibu kos biar kelihatan rajin,hehehehe..),lumayan juga halaman kost klo di buat taman dan kolam,target pertama tuk buat taman nyampe hari itu juga n dapet jempol dari ibu kos,(suit…..suittttttttttttttttt……..). Nah sekarang tinggal buat kolamnya nih………,butuh dana yang gede kan…..?,trus mau dimasukin ikan apa? Itulah pertanyaan yang terlintas di otak ane.Nyambil Fb-an, nyapa om Google tuk nanya ikan hias apa yang gak ribet dan biar jadi uang jajan sampingan,akhirnya om google nyaranin tuk memelihara Gobi alias guppy.Soalnya ikan ini bandel dan nggak manja..harganya juga lumanyan buat tambahan jajan bulanan.

Nih… ane masukin artikel dari om google tentang Guppy dan foto ane ma temen temen lagi persiapan media pemeliharaaan,pengisian air kolam,seleksi induk,sampe pelepasan ikan pertama oleh ane sendiri,hehe......

Semoga bermanfaat dan mhon maaf klo fotonya agak seksi….. http://www.ziddu.com/download/18358118/persiapan_kolam_ikan_hias.rar.html

cara membuat background berubah warna


Trims sudah berkunjung ke blog saya, klo tman2 ingin membuat background berubah warna,nih saya berbagi script htmlnya:


<script type='text/javascript'>
//CDATA[
/* JavaScript Kit (http://ageboy.blogspot.com/)*/
//Created Ageboy:
var bgcolorlist=new Array("#FFFFFF", "#B30000", "#EEFF00", "#11FF00", "#FF8A14", "#0008FF", "#4AFFF3", "#000")
document.body.style.background=bgcolorlist[Math.floor(Math.random()*bgcolorlist.length)]
//]]>
</script>


selamat mencoba............ :)

BUBIDAYA CACING TUBIFEX


BAB I
PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang
Dewasa ini Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) telah berhasil memijahkan beberapa jenis ikan ekonomis penting. Namun demikian keberhasilan dalam pemijahan larva ini tidak diikuti oleh keberhasilan dalam pengembangan teknologi pemeliharaan larva, yang ditandai dengan tingkat mortalitas yang masih tinggi. Salah satu penyebab rendahnya SR larva adalah masih rendahnya penguasaan teknologi penyediaan pakan, khususnya pakan alami.

SOAL PAS PAI SD KELAS 6 SEMESTER 2 BESERTA KUNCI JAWABAN

https://docs.google.com/document/d/1YgelBNTn40RnEtBWlJPdNjvoRcakbbJB/edit?usp=sharing&ouid=101739505118516611094&rtpof=true&sd=t...