Membuat Sisik Cupang Menjadi Kuat


Sisik yang kuat merupakan salah satu faktor penting bagi ikan cupang dalam bertarung, ibarat baju zirah yang diperlukan bagi setiap gladiator saat berlaga di arena, jika baju zirah tsb tidak kuat dan mudah ditembus oleh lawan maka kemungkinan kalah karena mudah terluka akan menjadi sangat besar

Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh para pemain, bahwa kuatnya sisik yang menempel pada tubuh ikan dipengaruhi beberapa factor :
1.    Jenis sisik, yaitu terbagi menjadi dua klasifikasi yang mana masing2 jenis ada kelebihan dan kekurangannya masing2.

a.    Sisik type besar, kelebihannya adalah sisik lebih sulit dibongkar daripada sisik kecil, kekurangannya adalah jika sisik terbongkar maka sisik disampingnya akan menjadi lebih mudah terbongkar

b.    Sisik type kecil, kelebihannya jika sisik terbongkar sisik disebelahnya tidak menjadi lebih mudah terbongkar (terkelupas), namun kelemahannya adalah jenis sisik ini memang secara kekuatan dibawah jenis sisik besar. 

2.    kekuatan daging / otot yang mengikat sisik pada tubuh

sisik bukanlah komponen terpisah dari kesatuan fisik ikan cupang, sehingga kekuatan sisik merekat pada tubuh tidak lepas dari factor kuatnya daging dan otot ikan dalam memegang sisik tsb.

Hal ini dapat dilihat ketika daging yang mengikat sisik terlalu berlemak maka sisik akan mudah terbongkar oleh lawan, maka pemberian jenis pakan pun sangat berpengaruh pada kuatnya daging memegang sisik tsb.

3.    Kondisi ikan saat betarung

Kondisi kesiapan ikan salah satu factor yang juga mempengaruhi kualitas sisik di arena.. Ikan dalam kondisi tidak fit, dalam hal ini bisa saja habis terkocok-kocok dalam perjalanan yang panjang menuju arena dsb, bisa membuat ikan tidak optimal, oleh karena saat sampai di arena ikan harus diadaptasikan terlebih dahulu atau diistirahatkan beberapa saat. Hali ini bisa dibuktikan jika ikan dimasukkan ke botol dan dikocok-kocok, lalu dalam keadaan pusing langsung masukkan ke wadah yang berisi ikan lain, maka akan terlihat sisik ikan akan lebih mudah terlepas.

4.    Air yang digunakan di arena

Air merupakan factor penting yang harus diperhatikan, jika ikan terbiasa dia air ledeng maka saat bertarung di air sumur akan mengalami proses penyesuaian yang lama, dalam beberapa kasus saat belum comfort dengan air tsb ikan akan lebih mudah terbongkar karena performanya tidak maksimal dimana keadaan otot ikan pun kerap kali kaget dan tidak maksimal mengikat sisik, demikian juga sebaliknya.

Ingat dari PH rendah masuk PH tinggi pun ikan akan sangat mungkin drop atau setidaknya bisa “kaget air”

 Cara cara memperkuat sisik yang biasa ditempuh oleh para breeder   

Selain keadaan otot dan daging yang kuat mengikat sisik disamping kondisi ikan yang fit, ada beberapa cara untuk materi sisik tsb..

Pembentukan sisik semasa pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh kecukupan asupan kalsium pada ikan disamping nutrisi – nutrisi lainnya, disini saya akan membahas beberapa bentuk obat – obatan maupun herbal yang digunakan para breeder baik dari dalam maupun luar negri untuk mengupgrade kekuatan sisik serta fisik ikan cupang agar optimal saat masuk usia tarung     

1.    CaCo3 (Kalsium Karbonat) + Hcl (Asam kuat) sebagai pelarut

CaCo3 dipercaya dapat meningkatkan kekuatan sisik ikan, mengingat materi sisik ikan sangat dipengaruhi oleh kalsium dalam masa pertumbuhannya. Disini saya tidak membahas detail mengenai dosisnya karena ini menjadi rahasia para peternak dimana dosisnya pun sangat beragam antar peternak, namun saya akan membahas kekurangan dan kelebihan atas obat-obatan ini

Kelebihan CaCo3 + Hcl

- bisa meng upgrade kekuatan materi sisik saat masa pertumbuhan, dimana diberikan saat usia ikan masuk umur 3 bulan sampai 6 bulan.

- kadar kalsium tinggi dalam air menyebabkan PH agak tinggi dimana disini daun ketapang kering diperlukan untuk mengontrol PH       

Kelemahan / kekurangan CaCo3 +Hcl

- kelebihan dosis bisa mengakibatkan mental ikan menjadi buruk, sehingga sulit menembus algojo, maka dari itu dosis harus sangat diperhatikan. 

- CaCo3 hanya bisa larut dengan asam kuat dimana disini kita menggunakan Hcl sebagai pelarut, dimana biasanya perbandingannya 3 (caCo3) :1 (Hcl), atau 4 : 1atau semakin sedikit Hcl nya semakin baik asal caCo3 benar2 bisa terlarut sempurna. 

Kelemahan menggunakan asam kuat / Hcl dalam pelarutan CaCo3 ini adalah membuat ring ikan menjadi lembek dan relatif tidak kuat

- PH bisa naik sehingga membuat ikan tidak comfort, harus diberi daun ketapang sebagai kontrol PH

2.    Crystal Menthol (Mentol Kristal)

Bahan kimia ini merupakan obat yang cukup extreme untuk memperkuat sisik ikan, saya belum bisa menjelaskan koelasi kandungan dalam methol, kristal tsb terhadap materi sisik ikan, namun dari beberapa observasi memang larutan mentol kristal yang diberikan masuk usia 4 bulan sampai 6,5 bulan benar – benar membuat sisik ikan menjadi keras.. cara penggunaannya pun beragam ada yang dilarutkan lalu diciprat ke kolam, ada juga sistem dibungkus dan ditaruh di kolam, dsb2. 

Kelebihan Menthol Kristal

- Sisik ikan benar – benar menjadi kuat dan sulit dibongkar

Kelemahan / kekurangan Mentol Kristal

- sangat memungkinkan menjadikan mulut ikan rusak dan hitam jika cara penggunaan serta dosis salah.

- sangat memungkinkan ikan mati karena kesalahan cara penggunaan serta dosis berlebih

- kelebihan dosis bisa mengakibatkan mental ikan menjadi buruk, sehingga sulit menembus algojo.

3.    kapur yang telah dingin dan steril

Ini pun saya kategorikan tergolong extreme, dimana kapur untuk tembok sebelumnya direndam dalam air sampai mendidihnya habis, lalu dibersihkan dan direndam air dalam jangka waktu yang panjang.. ada yang sampai 14 hari bahkan 1 bulan, setelah dipastikan bersih dan steril baru kapur ditaruh di dasar lubuk

Untuk point kapur ini saya tidak bisa membahas kelebihan dan kekurangnnya karena belum mengadakan observasi secara langsung

4.    kalk

Kalk merupakan alternatif yang senantiasa diberikan pada ikan selama pertumbuhan sebagai asupan kalsium yang diperlukan ikan dalam membentuk struktur tulang, gigi, dan sisik

Namun banyak yang kurang tepat cara menggunakan kalk tsb untuk lubukan.

Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk memberikan kalk pada ikan di lubuk

1.    Pelarutan dengan air RO (Reverse Osmosis)

Kalk tidak boleh dihaluskan lantas ditabur langsung pada kolam, sebaiknya setelah dihaluskan kalk di masukkan ke botol yang berisi air RO, kocok / aduk, lalu endapkan selama 24 jam, setelah 24 jam air yang beningnya pakai untuk di lubukan dan endapan kalk / ampasnya buang

2.    Pelarutan dengan air RO (Reverse Osmosis) untuk perendaman pakan hidup

Caranya sama seperti point pertama, namun penggunaannya adalah untuk merendam pakan hidup selama ± 30 menit sebelum di berikan pada ikan di lubuk.

Kelebihannya Kalk

- sebagai asupan untuk ikan dalam membentuk sisik, tulang yang kuat semasa perawatan dalam lubukan

- cenderung lebih aman dibanding 3 jenis obat yang dibahas sebelumnya.

Kelemahan Kalk  

-  pemakaian kalk dilubukan bisa meningkatkan PH air, sehingga penggunaan daun ketapang kering harus cukup diprioritaskan

- kelebihan dosis bisa membuat mulut ikan rusak dan hitam.

Herbal
  1. Daun Pepaya kering
Beberapa breeder telah menerapkan penggunaan daun pepaya kering untuk di lubuk, hal ini dimaksudkan untuk mengontroll pertumbuhan ikan agar tidak terlalu cepat besar (bongsor), semakin pekat warna air, maka semakin terhambat pula pertumbuhan badan ikan, hal ini dimaksudkan akan membawa dampak pada padatnya tulang serta rapatnya sisik.. karena disamping pekatnya warna air yang menghambat pertumbuhan, daun pepaya kering pun mengandung kalsium organic yang diperlukan oleh tulang dan gigi serta sisik ikan.    

  1. Gambir sangrai dan kapur sirih
Pada awalnya gambir sangrai dipergunakan untuk membawa dampak hangat pada lubuk saat musim hujan, namun memang setelah dilakukan beberapa observasi, ikan yang dibesarkan di lubuk yg dipakaikan gambir sangrai cenderung memiliki sisik yang lebih keras.

Kapur Sirih digunakan sebagai asupan Caco3, dimana sebelum ikan masuk lubuk kapur sirih dan gambir sangrai diendapkan dulu, namun tetap harus perhatikan dan control PH dengan daun Ketapang, karena segala sesuatu yg melepaskan kalsium cenderung akan meningkatkan PH air.

Pengenalan umum ikan cupang

Cupang era modern dapat dikenali dengan 3 golongan

Cupang (Betta sp.) awalnya merupakan cupang hasil persilangan genetik antara spesies cupang alam yang berbeda-beda yang berasal dari perairan disekitar asia tenggara, sebagian besar diantaranya berasal dari Thailand, Malaysia, Indonesia dan Vietnam. Cupang juga dapat ditemukan diperairan Brunei, Filipina, Myanmar, Laos, Kamboja dan sekitarnya namun tidak sebanyak 4 negara yang telah disebutkan diatas.

Cupang era modern dapat dikenali dengan 3 Golongan, diantaranya :
1.Cupang adu
2.Cupang hias dan
3.Cupang alam. 

Sementara untuk kategori perkembangbiakan cupang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.Cupang pembuat sarang busa (bubble nest) dan
2.Cupang pengeram telur dimulut (Mouthbrooder).
Umumnya cupang yang sering kita jumpai dishowroom ikan hias adalah bertipe pembuat sarang busa.

Secara garis besar cupang jantan memiliki banyak perbedaan dengan cupang betina. Warna jantan lebih tegas cemerlang dan indah. sementara betina memiliki warna yang lebih pudar. Lalu tubuh betina dewasa lebih bulat dan dibagian perut terlihat lebih besar dan berwarna transparan kekuning-kuningan. sementara tubuh jantan lebih ramping dan panjang. Dan sifat cupang jantan lebih berani dan agressif. sementara betina akan memperlihatkan garis-garis vertikal disepanjang tubuh bila melihat jantan.


1.Cupang adu (Betta fighter)
Cupang adu dapat dengan mudah dikenali. Selain memiliki sirip pendek, cupang adu juga memiliki sifat bertarung yang baik dan memiliki sifat pantang menyerah. Hingga umumnya bila cupang adu dipertandingan bisa mencapai lebih dari 3 jam pertarungan. Lain halnya dengan cupang hias ataupun cupang alam yang tidak akan bertahan melebihi dari 2 jam saja bila dipertandingkan.

2.Cupang hias (Fancy Betta)
Cupang hias mudah dikenali melalui keindahan warna yang bervariasi dan siripnya yang panjang. Beberapa tipe cupang hias yang paling banyak digemari adalah cupang hias Halfmoon (HM) yang memiliki sirip ekor lebar dan simetris menyerupai bentuk setengah bulan (180'). Lalu Crowntail (CT) atau yang lebih dikenal bernama Serit yang merupakan hasil tangkaran mutasi genetik dari Indonesia. Adalah Henry yin yang pertama kali memperkenalkan serit kepada dunia internasional yang akhirnya sempat menjadi fenomenal disekitar tahun 1998.
Sementara jenis yang terbaru dari cupang hias adalah jenis Giant, atau biasanya dikenal sebagai cupang raksasa karena tubuhnya bisa mencapai 15cm atau lebih.

3.Cupang alam (Wild Betta)
Cupang alam adalah spesies asli cupang yang ditemukan diperairan alam bebas. Umumnya cupang alam ditemukan diperairan pedalaman hutan. Sekitar 19-25 tahun yang lalu cupang alam dengan mudah ditemui ditempat dimana ada genangan air, khususnya dipulau kalimantan dan sumatera. seperti selokan, empang dan sawah. namun kini cupang alam hanya dapat ditemui ditempat-tempat tertentu dan komunitasnya semakin terusik seiring perkembangan industri yang modern, yang dimana telah banyak ditemukan pendirian bangunan-banguna pabrik, rumah atau tempat usaha yang akhirnya tertuju ke wilayah dimana cupang alam berkembang. kini cupang alam merupakan cupang yang sangat diburu oleh peternak dan kolektor cupang. karena selain keindahan dan keunikannya, diharapkan juga para peternak menghasilkan cupang jenis baru melalui perkawinan silang dengan cupang hias maupun cupang adu.

Jenis-jenis Cupang Hias
Halfmoon
Ciri-cirinya bentuk sirip ekor seperti 1/2 bulan purnama yang saling bersentuhan dengan sirip punggung dan sirip perut.

Combtail
Ciri-cirinya hampir sama dengan Halfmoon namun terdapat perbedaan diujung sirip ekor yang berduri-duri.

Crowntail
Ciri-cirinya seluruh ujung sirip memiliki duri (Serit). Ada variasi serit tunggal dan serit ganda atau silang.

Plakat
Ciri-cirinya mirip dengan cupang tradisional/aduan. Memiliki sirip pendek namun corak warna tubuh dan sirip lebih cemerlang, indah dan bervariasi.

Ikan cupang laga Bagansiapiapi
Ikan laga Bagansiapiapi adalah ikan laga yang berasal dari perairan bagansiapiapi sesuai julukannya. Secara karakteristik cupang bagan memiliki tubuh yang mirip seperti cupang laga vietnam yang tebal dan lebar. sejak tahun 1900 ikan laga bagan mulai dipertandingkan oleh masyarakat setempat, yang penduduknya hampir seluruhnya bermatapencaharian sebagai nelayan.
Pada masanya ketika imigran tiongkok yang berlabuh ke bagansiapiapi pertama kali mulai mengembangkan permainan ikan cupang laga dan menjadi populer diawal tahun 1920. perkembangan berjalan seiring waktu, pertukaran induk terbaik sesama peternak bagan terus berlangsung untuk bisa menghasilkan cupang laga bagan berkualitas baik, dan sebagian peternak menyilangan dengan cupang laga asal malaysia dan cupang asal kota medan. Akhirnya mulai sekitar 1930-1935 cupang laga bagansiapiapi mulai diperhitungkan, namun sayang perkembangan pesat cupang bagan langsung berhenti sekitar tahun 1980 karena suatu hal, namun ada segelintir peternak yang tetap menjalankan kegiatan beternak cupang dan akhirnya banyak generasi baru yang masih bertahan hingga saat ini.

TEKNIK BUDI DAYA IKAN CUPANG


 Siapa yang tidak kenal jenis ikan yang satu ini, dari anak-anak hingga orang dewasa. Ikan Cupang jantan memiliki ekor yang menarik, dengan warna-warni yang indah oleh karena itu jenis ikan cupang digolongkan ke dalam ikan hias. Ikan cupang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Harga seekor ikan cupang hias berumur 3 bulan berkisar antara Rp 5.000-50.000, bahkan ikan cupang hias yang berkualitas dapat dihargai ratusan hingga jutaan rupiah, khusus ikan cupang hias yang telah memenangkan kontes cupang harganya akan meningkat tajam. Penggemar cupang tergolong banyak, bahkan hingga sudah mendunia. Para peternak cupang di Indonesia sering mengekspor ikan cupangnya ke berbagai negaradan nilai jual yang digunakan adalah dolar sangat menarik bukan!

Hal tersebut merupakan peluang usaha yang menggiurkan bagi siapapun yang ingin membudidayakan ikan cupang ini. Ikan cupang terkenal sebagai ikan petarung, namun sebenarnya ikan cupang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu cupang petarung dan cupang hias. Kedua jenis cupang ini memang suka bertarung jika kedua cupang jantan disatukan di dalam satu tempat. Ikan ini berasal dari wilayah Asia, terutama Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Indonesia. Ukurannya mungil, namun memiliki nilai eksotis yang tinggi, terutama ketika cupang melebarkan seluruh ekor dan siripnya.


TEKNIK BUDI DAYA IKAN CUPANG
Jenis Ikan cupang ini tergolong ikan hias air tawar. Ikan ini termasuk ikan yang memiliki labirin dan memiliki sifat agresif terhadap ikan cupang lainnya, namun bersifat toleran terhadap ikan jenis lain. Ikan cupang termasuk ikan yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan sekitar sehingga mudah untuk dibudidayakan. Adapun tahapan dalam budi daya ikan cupang, antara lain:


A. PERSIAPAN KOLAM IKAN
Karena jenis ikan ini tergolong berukuran kecil, pembuatan kolam cupang tidak memerlukan area yang luas, cukup menggunakan kolam bak. Ukuran luas kolam sekitar 2-4 m2 atau dapat pula menggunakan ember sebagai kolam pemeliharaan. Dalam budidaya ikan cupang , diperlukan beberapa jenis kolam, yaitu:
a. Kolam pematangan gonad
Jenis kolam pertama yag perlu dipersiapakan adalah kolam pematangan gonad. Keuntungan pemeliharaan ikan jenis ini adalah ukuran kolam ini tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat juga menggunakan botol air mineral ukuran 1 liter. Jika tersedia dana maka dapat menggunakan akuarium kecil. Karena kolam ini hanya berisi 1 ekor cupang maka membutuhkan banyak wadah untuk menyimpan cupang tersebut. Jika Anda memiliki 20 ekor induk cupang maka Anda harus menyediakan 20 buah kolam pematangan gonad. Kolam yang biasa digunakan oleh para petani cupang adalah botol air mineral ukuran 1 liter atau ada juga yang menggunakan akuarium ukuran kecil. Kolam ini berfungsi untuk memelihara induk jantan dan induk betina hingga siap kawin/matang gonad.
b. Kolam pemijahan
Jenis kolam berikut adalah Kolam dengan fungsi untuk memijahkan induk jantan dengan induk betina. Ukuran dari kolam ini tidak terlalu luas. Apabila ingin menghemat biaya dapat menggunakan ember kecil atau stoples kue.
c. Kolam pembesaran/pemeliharaan
Kolam yang ketiga adalah kolam pembesaran/pemeliharaan Kolam pembesaran berfungsi untuk membesarkan burayak/benih cupang hingga siap panen. Kolam ini sebaiknya berupa kolam semen karena kolam semen lebih mudah menghasilkan pakan alami berupa plankton atau lumut. Kolam sebaiknya berada di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung agar proses pertumbuhannya cepat. Ukuran ikan cupang yang relatif kecil tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dijadikan kolam pembesaran. Luas dari kolam ini berkisar antara 1-2 m2. Ketika burayak/benih cupang sudah berumur 1,5 bulan maka sebaiknya dipindahkan ke dalam kolam pematangan gonad. Jika tetap disatukan di dalam kolam pembesaran maka ikan cupang tersebut akan saling bertarung, yang dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian.


B. KUALITAS AIR
Faktor penting dalam bud idaya ikan cupang adalah kualitas air yang digunakan dalam budidaya. Kualitas air harus selalu terjaga kebersihannya dan terhindar dari zat-zat beracun, seperti amoniak, limbah pabrik, detergen, dan lain-lain. Ikan akan tumbuh optimal jika kualitas airnya baik.
Air pada kolam pematangan gonad sebaiknya diganti setiap 3 hari, serta ikan cupang direndam selama 1 jam dengan air yang telah dicampur garam dapur dan obat khusus cupang yang banyak dijual di pasar ikan dengan dosis secukupnya. Hal tersebut untuk menjaga ikan cupang dari serangan jamur atau penyakit lainnya.
Cara lain unntk menjaga kualitas air tetap baik adalah dengan cara memasukan eceng gondok dalam kolam pembesaran, yang berfungsi untuk menyerap racun di sekitar air tersebut dan sekaligus menjadi tempat berteduh bagi burayak/benih cupang. Jangan terlalu banyak memberikan eceng gondok karena eceng gondok dapat menyerap oksigen di dalam air. Eceng gondok yang terlalu banyak dapat menyebabkan kematian bagi burayak karena kekurangan kadar oksigen di dalam air.


C. PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan untuk budi daya ikan cupang sangatlah mudah dan murah, karena dapat diperoleh dari alam, seperti jentik nyamuk, kutu air, dan cacing. Cara untuk menghasilkan jentik nyamuk yang banyak adalah dengan memasukkan kangkung kedalam sebuah wadah, kemudian masukan air dan diamkan selam kurang lebih 7 hari maka ratusan bahkan ribuan jentik nyamuk slap disantap oleh ikan cupang.


Pakan bagi burayak/benih cupang berupa Moina sp. atau kutu air yang disaring beberapa kali. Jika sulit mendapatkan pakan tersebut maka perlu dicoba dengan pelet yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Sebelum burayak dimasukkan ke dalam kolam pembesaran, sebaiknya kolam diberikan pupuk kandang atau pupuk hijau/dedaunan dan berikan pula eceng gondok. Setelah itu, beri air dan diamkan selam 7 hari hingga terlihat pakan alami berupa plankton, kutu air, dan lain-lain. Selanjutnya, barulah masukan burayak cupang ke kolam tersebut.


Uraian diatas telah menjelaskan bagaimana peluang usaha budi daya ikan cupang , serta teknik budi daya ikan cupang berkaitan dengan persiapan kolam serta pakan. Mengenai penyediaan bibit hingga pemanenan serta analisis usaha budi daya ikan cupang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel selanjutnya.

variasi bentuk sirip cupang


Salah satu daya tarik cupang hias (Betta splenders) adalah banyaknya variasi bentuk sirip dan aneka warna yang dipunyainya. Helai sirip cupang menjulang seperti selendang yang disebut juga slayer. tulang sirip mencuat keluar dari helai sirip menambah variasi penampilan cupang 

1. Tipe Sirip Butterfly

Disebut juga dengan nama serit bulan atau serit kapas. Semua sirip berbentuk lebar dengan
sirip ekor polos tanpa ada tulang sirip yang mencuat keluar. Apabila sedang mekar, 
maka seluruh sirip akan saling menutupi sehingga berbentuk seperti bulan.


2. Tipe Sirip Cagak
Mirip dengan bentuk butterfly hanya saja sirip ekor terbelah dua di tengah sehingga
biasa disebut juga double tail. Pembelahan di tengah tidak selalu harus simetris.
Variasi dari tipe cagak antara lain tipe sirip berduri dan polos. Tipe cagak disebut
juga split tail. Apabila posisi sirip punggung sejajar dengan posisi sirip perut disebut

double tail super delta.


3. Tipe Serit Tunggal
Disebut juga comb tail karena tulang siripnya menjulur keluar membentuk ruas seperti

sisir. Bentuk sertit tunggal terlihat rapih.


4. Tipe Serit Silang
Bentuk ini tergolong langka karena peluang kejadiannya satu ekor di antara ribuan
anakan cupang. Karakter ini belum bisa dikembangkan untuk menjadi strain baru.
Serit silang disebabkan pembentukan dari tulang sirip ekor yang saling bertentangan.



5. Tipe Serit Ganda
Merupakan strain khas Indonesia, disebut juga ekor mahkota atau crown tail

atau ekor mahkota. Oleh International Betta Congres (IBC) terdaftar sebagai
kategori baru. Crown tail mempunyai ciri bagian ujung tulang sirip terpecah menjadi
2 atau 3 bagian.


6. Tipe Double ray
Tipe serit 2 pada perkembangan selanjutnya terbelah lagi menjadi serit 4 dan 
seterusnya serit 8. Tipe serit 4 ada 2 macam yaitu berangkai dalam satu poros
(disebut fourth) dan model 2 poros (diistilahkan sebagai dua - dua, dirumuskan
sebagai DDR atau double - double - ray). Pada tipe serit terbelah 8 dirumuskan
sebagai DDDR atau  double - double - double - ray.



7. Tipe Highfin / Halfstand
Posisi sirip punggung berdiri tegak. Pangkal sirip punggung hampir sama 
besar dengan pangkal sirip perut. Istilah highfin atau halfstand akan ditambahkan
pada penamaan cupang sebelumnya. Misalnya apabila tipe serit ini terdapat
pada cupang bertipe crown tail maka akan disebut crown tail halfstand.



8. Tipe  Halfmoon
Seluruh sirip saling menyatu membentuk setengah lingkaran atau separuh badan.
Posisi pangkal depan sirip punggung sejajar dengan pangkal sirip perut. Tipe 
halfmoon kadang-kadang dijumpai terdapat pada tipe sirip cagak dan tipe butterfly.



9. Tipe Serit Balon
Tipe serit balon mirip dengan tipe serit ganda tetapi pada setiap helai siripnya
mengembang membentuk gelembung seperti balon. Cupang bertipe serit balon
berpenampilan sangat gagah sehingga seringkali dijuluki maskulin crown tail.



10. Tipe Merak
Tipe ekor serit merak sepintas mirip serit ganda, hanya berbeda pada panjang
ekor. Serit berekor pendek, mekar dan bulat. Sirip perut dan sirip punggung
lebih panjang jika dibandingkan dengan sirip ekor. Tipe merak disebut 
juga peacock crown tail


Minyak ikan juga berperan mengurangi risiko kanker payudara pada wanita dewasa.


Suplemen minyak ikan tak hanya bagus untuk maksimalkan tumbuh kembang anak. Minyak ikan juga berperan mengurangi risiko kanker payudara pada wanita dewasa.
Seperti dikutip dari laman Daily Mail, penelitian Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle mengungkap, konsumsi minyak ikan secara teratur dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga sepertiga.
Penelitian terhadap 35.000 wanita menemukan bahwa mereka yang secara teratur mengonsumsi suplemen minyak ikan memiliki risiko 32 persen lebih rendah terserang penyakit ini. Kandungan asam lemak omega 3 di dalamnya bermanfaat mengurangi pengembangan tumor di lapisan payudara.
Jenis tumor yang tumbuh dalam sel-sel yang melapisi saluran payudara itu, 80 persen menjadi penyebab dari 45.000 kasus kanker payudara yang didiagnosa di Britania setiap tahunnya.
Dr Emily White, yang memimpin penelitian mengatakan, “Mungkin jumlah asam lemak omega-3 dalam suplemen minyak ikan lebih tinggi daripada asam lemak omega 3 dari makanan lain.” UK Food Standards Agency menyarankanmengonsumsi minyak ikan setidaknya satu porsi minyak ikan seminggu.
Selama ini, minyak ikan dikenal manfaatnya bagi kesehatan dan peningkatan kualitas otak. Dan, baru kali ini minyak ikan dihubungkan dengan kemungkinan penurunan kasus kanker payudara. “Hal ini sangat jarang terjadi, studi tunggal ini harus digunakan sebagai acuan studi yang lebih komprehensif,” Edward Giovannucci, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, menambahkan.

Ikan botia berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini banyak digerami orang tidak saja di Indonesia tetapi juga di mancanegara karena keindahan warnanya, yaitu perpaduan antara kuning, hitam dan merah. Di habitat aselinya, Botia hidup pada air mengalir di sungai-sungai. Oleh karena itu, untuk pemeliharaan dalam akuarium sering disarankan agar dilengkapi dengan arus buatan.

Botia toleran terhadap selang parameter air yang luas. Sedangkan di habitatnya mereka hidup pada selang pH 6 - 7.5, kesadahan: 8 - 12 dH, dan suhu 24 - 26 °C.
Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan botia bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun. Panjang bisa mencapai 30 - 40 cm. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut.

Disarankan untuk memelihara Botia secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih karena ikan ini termasuk ikan yang hidup berkoloni. Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia. Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, potongan paralon, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang "lembut" karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.

Botia dapat menerima berbagai jenis pakan, seperti artemia, bloodworm, daging udang, daging ikan, beefheart, bahakn kacang polong rebus. Botia akan senang apabila diberi makan dalam jumlah sedikit tetapi sering (beberapa kali seharià. Botia diketahui rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu hindarkan segala jenis kondisi lingkungan yang dapat memicu berjangkitanya ick atau keracunan.

Lobster (Crayfish)


Lobster/Crayfish berasal dari Australia dan termasuk invertebrata air tawar. Lobster air tawar (LAT) biasanya orang mengenalnya sebagai 'lobster biru' atau 'yabby'. Lobster dapat dipelihara dalam aquarium atau kolam. Lobster suka bersembunyi dalam ruang, oleh karena itu untuk menjaga kenyamanan sebaiknya dalam aquarium/kolam ditempatkan potongan pralon/bambu dengan ukuran lubang disesuaikan dengan besarnya lobster, dapat
juga digunakan roster bata. Lobster tergolong binatang malam sehingga aktivitasnya banyak di malam hari, sedangkan siang hari hanya bersembunyi.

Ikan Manfish (Pterophyllum scalare)


Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari perairan Amazon Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya


Manfish (Pterophyllum scalare) tergolong ke dalam famili Cichlidae, mempunyai ciri-ciri morfologis dan kebiasaan sebagai berikut:
·Memiliki warna dan jenis yang bervariasi
·Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh seperti anak panah
·Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sehingga tampak sebagai busur yang berwarna gelap transparan
·Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor.
·Bersifat omnivorus
·Tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber

Beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan telah berkembang di Indonesia antara lain adalah: Diamond (Berlian), Imperial, Marble dan Black-White. Diamond (Berlian) berwarna perak mengkilat sampai hijau keabuan. Pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman yang menyusur sampai bagian punggung. Manfish Imperial mempunyai warna dasar perak, tetapi tubuhnya dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat kehitaman. Manfish Marble memiliki warna campuran hitam dan putih yang membentuk garis vertikal. Sedangkan manfish Black-White mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya bagian belakang, dan warna putih menghiasi separuh bagian depan termasuk bagian kepala. Pemberian pakan dapat dipilih jentik nyamuk, cacing Tubifex, Chironomous atau pellet khusus

Pemijahan Ikan Koi secara Alami / Tradisional




Persiapan Tempat Pemijahan

Tempat pemijahan adalah kolam terbuat dari semen atau fiber glass yang telah dibersihkan dan disucihamakan (dengan PK dan atau garam ikan). Isi air dengan kedalaman antara 30 cm (minimum) s/d 60 cm (maksimum). Kedalaman air ditentukan oleh besar kecilnya induk koi. Ukur Kadar Garam, pH, Suhu, Kesadahan dan Kadar Oksigen terlarut. 

Cara Membuat Ikan Nila Jantan Semua Dengan Mengunakan Hormon 17 Alpa Methyl testosteron


Nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia) merupakan genetic terakhir yang telah terbukti memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan produktivitas di bandingkan dengan jenis ikan nila lain. Nila yang suka makan tumbuhan ini membuat peternak ikan lega karena dapat menghemat pakan ikan. Cukup beri dengan 2 % pakan dari berat populasi ikan, umumnya anda harus memberi 3-4 % dari berat populasi. Penurunan pemberian pakan ikan tentunya akan berdampak pada biaya produksi yang lebih kecil. Seperti anda tahu pakan ikan tak pernah turun, malahan sebaliknya sampai bisa mencekek leher para petani.

Menurut para pakar ikan nila, pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi jauh berbeda, nila jantan 40 % lebih cepat pertumbuhannya dari pada nila betina. Lagi pula betina yang sudah mencapai 200 gram akan lambat pertumbuhanya karena sifat alaminya (bertelur), sedangkan jantan akan tetap bertumbuh dengan cepat. Perbedaan jenis kelamin ikan ini akan menjadi masalah dalam memperkirakan produksi. Salah satu cara baru untuk mengatasi masalah ini, telah di temukan pengubah kelamin betina menjadi jantan yang di namakan: 17 HORMON ALPHA METHYL ESTOSTERON.

Apakah hormon 17 Alpa methyltestosteron itu? Proses jantanisai. Membuat populasi ikan nila “jantan” semua (Sex-reversal). Berikan pakan yang di campur dengan hormon 17 Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai berumur 17 hari.
Bagaimana membuat pakan untuk larva dan cara mencampur, takaran,dan bahan-bahannya? Lanjutkan membacanya dan saya akan memberi tahu nanti.

Siapkan pembenihan massal ikan nila secara terkontrol. Dengan membuat bak-bak beton, pemijahan dapat menjadi lebih mudah dan efesien karena biaya yang di butuhkan relative lebih kecil dan dapat memproduksi larva dalam jumlah yang tidak berbeda di banding dengan kolam tradisional. Tapi pada contoh dibawah ini akan memakai kalom tanah.

Pembesaran ikannila dapat di lakukan di kolam, keramba jaring apung dan di tambak. Menurut penelitian. Budidaya monokultur dapat memberi hasil yang maksimum di kolam rata-rata pruduksi adalah 25.000 kg/ha/panen. Di karamba jaring apung 1.000 kg/unit (50 m2)/panen (200.000)kg/ha/panen. Dan di tambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen.

Berita gembira pembudidaya ikan di tambak pertumbuhannya lebih cepat di banding di kolam atau jaring apung. Ikan nila yang ukuran 5-8cm yang di budidayakan di tambak selama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gram. Sedangkan di kolam untuk mencapai ukuran yang sama di perlukan waktu selama 4 bulan.

Kolam tambak biasanya air tawar yang tercampur dengan air laut 40:60 atau 50:50 sangat baik untuk pertumbuhan ikan nila. Menurut cerita teman saya yang pernah melakukan ini sangat puas dengan hasil budidaya ikan nilanya. Ikan lebih cepat besar hanya dalam waktu relative pendek antara 2-2,5 bulan. Sudah bisa di pasarkan. Dengan berat rata-rata 200 gram/ekor. Keunggulan lainnya adalah dagingnya terasa lebih gurih serta tidak berbau lumpur.

Sekarang mari kita pelajari bagaimana membudidaya ikan nila dari cara pemijahan sampai pembenihan.
Pertama siapkan kolam pemijahan (kawin mengawin). Usahakan dalam kolam pemijahan ini agar tidak tercampur dengan ikan jenis lain seperti ikan mas, gabus, lele. Bersihkan semua dari kemungkinan penggangu. Lebih baik jika pemijahan di lakukan dalam bak-bak beton. Sangat mudah pemijahannya dan terkontrol.

Langkah kedua. Siapkan induk nila dengan bobot diatas 300 g/ekor. Perbandingan betina dan jantan adalah 3: 1 ( 3 betina 1 jantan), dengan padat tebar 6 ekor /m2. berilah pakan 3% dari berat total jumlah ikan /perhari dan pemberian pakan tiga kali sehari. Sebaiknya induk nila yang terbaik yang di datangkan dari instansi perikanan daerah Anda. unggul dalam kualitas dan dapat di percaya.

Setiap 45 hari Induk nila baru menghasilkan telur yang matang. Setiap induk betina berukuran 300 gram dapat menghasilkan benih baru menetas atau larva sebanyak 250-300 ekor larva. Jumlah larva akan terus meningkat sampai 900 ekor larva sesuai dengan pertambahan berat induk ikan nila 9000-1000 gram. Setelah satu siklus 45 hari pemijahan, induk betina di pisahkan dari induk jantan atau pindahkan induk jantan dari kolam itu selama lebih kurang satu bulan. Dan tetap berikan pakan dengan kandungan protein di atas 30 % kepada induk betina.

Bagaimana cara mengajarkan anak-anak mengucapkan kata-kata baik seperti terima kasih?

 Sebenarnya tidak sulit bagi anak untuk mengekspresikan rasa syukur di tengah-tengan kegembiraan. Berikut ini lima tips agar anak-anak mudah mengatakan terima kasih: 

1. Model contoh 
Sebagai orang tua kita harus terbiasa bertutur santun sebelum mengharapkan anak Anda melakukan hal serupa. Studi menunjukkan anak-anak menggunakan kata-kata sopan sekitar 25 persen dari apa yang mereka dengar.

2. Ajarkan makna 
Sebagian besar anak belum paham benar arti terima kasih. Anda harus memberi pemahaman mengucapkan terima kasih tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak hal atau barang yang diberi seseorang. 

3. Bicara tentang perasaan 
Bicarakan dengan anak Anda terkait perasaan mereka ketika diberi perhatian khusus. Jelaskan bahwa setiap kali mengucapkan terima kasih adalah menyampaikan karunia perasaan baik yang dianggap dan dihargai. 

4. Hilangkan unsur kejutan 
Misalnya anak Anda berada pada situasi dan menemukan diri mereka kehilangan kata-kata, beritahu mereka tentang rincian siapa yang akan berada di sana dan bagaimana tamu berpakaian. 

5. Praktik rasa syukur 
Ajarkan pada anak Anda lebih baik memberi daripada menerima. Mengekspresikan rasa syukur adalah keterampilan hidup yang vital dan limpahan syukur adalah sukacita.

Cara Budidaya Ikan Sidat






Ikan Sidat (anguilla bicolor), termasuk familiAnguillidae, ordo Apodes. Di Indonesia diperkirakan paling sedikit terdapat 5 (lima) jenis Ikan Sidat, yaitu : Anguilla encentralis, A. bicolor bicolor, A. borneonsis, A. Bicolor Pacifica, dan A. celebensis. Ikan Sidat mungkin tidak dikenal oleh banyak orang di sini. Tapi, di berbagai negara ikan sidat jadi makanan primadona yang harganya sangat mahal.

Dongeng tentang Transisi dari Air ke Darat


Fosil Coelacanth yang berumur 410 juta tahun. Evolusionis menyatakan bahwa ikan ini adalah bentuk transisi yang membuktikan perpindahan dari air ke darat. Sampel-sampel hidup dari ikan ini telah berhasil ditangkap berkali-kali sejak tahun 1938. Inilah contoh tepat untuk menunjukkan seberapa jauh para evolusionis berspekulasi.


Evolusionis mengasumsikan invertebrata laut yang muncul pada periode Kambrium berevolusi menjadi ikan dalam waktu puluhan juta tahun. Tetapi sebagaimana invertebrata-invertebrata Kambrium tidak memiliki nenek moyang, juga tidak ditemukan mata rantai transisi yang menunjukkan bahwa evolusi terjadi antara jenis-jenis invertebrata ini dengan ikan. Perlu dicatat bahwa invertebrata dan ikan memiliki perbedaan struktural yang sangat besar. Invertebrata memiliki jaringan keras di luar tubuh mereka, sedangkan ikan adalah vertebrata dengan jaringan keras di dalam tubuh. "Evolusi" sebesar itu tentu akan melalui miliaran tahap, dan seharusnya ada miliaran bentuk transisi yang menunjukkan tahapan-tahapan tersebut


Evolusionis telah menggali lapisan-lapisan fosil selama kurang lebih 140 tahun untuk mencari bentuk-bentuk hipotetis tersebut. Mereka telah menemukan jutaan fosil invertebrata dan jutaan fosil ikan; tetapi tidak pernah menemukan satu bentuk peralihan pun antara invertebrata dan ikan.
Ahli paleontologi evolusionis, Gerald T. Todd, mengakui fakta ini dalam artikel "Evolusi Paru-Paru dan Asal Usul Ikan":

Ketiga subdivisi ikan bertulang muncul pertama kali dalam catatan fosil pada saat yang kira-kira bersamaan. Secara morfologis mereka telah sangat beragam, dan mereka memiliki tubuh yang sangat terlindung. Bagaimana mereka berasal mula? Apa yang memungkinkan mereka sangat beraneka ragam? Bagaimana mereka semua memiliki pelindung tubuh yang kuat? Dan mengapa tidak ada jejak bentuk-bentuk peralihan sebelumnya?. Skenario evolusi beranjak selangkah lebih jauh dan menyatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, kemudian berubah menjadi amfibi. Akan tetapi, skenario ini juga tidak memiliki bukti. Tidak ada satu fosil pun yang menunjukkan bahwa pernah terdapat makhluk separo ikan - separo amfibi. Dengan enggan, kenyataan ini dibenarkan oleh Robert L. Carrol, seorang evolusionis terkenal, penulis buku Vertebrate Paleontology and Evolution: "Kami tidak memiliki fosil peralihan antara ikan rhipidistian (favoritnya untuk 'nenek moyang' tetrapoda) dan amfibi-amfibi awal." Dua orang ahli paleontologi evolusionis, Colbert dan Morales, berkomentar mengenai tiga kelompok utama amfibi: katak, salamander dan caecilian:

Tidak ada bukti keberadaan amfibi Paleozoik yang menggabungkan sifat-sifat yang diperkirakan dimiliki satu nenek moyang yang sama.Katak, salamander dan caecilian paling tua sangat mirip dengan keturunan mereka yang masih hidup.
Sampai sekitar 50 tahun yang lalu, evolusionis meyakini bahwa makhluk semacam ini benar-benar pernah ada. Ikan ini disebut 'Coelacanth' dan diperkirakan berumur 410 juta tahun. Coelacanth diajukan sebagai bentuk transisi dengan paru-paru primitif, otak yang telah berkembang, sistem pencernaan dan peredaran darah yang siap untuk berfungsi di darat, dan bahkan mekanisme berjalan yang primitif. Penafsiran-penafsiran anatomis ini diterima sebagai kebenaran yang tidak diperdebatkan lagi di kalangan ilmuwan hingga akhir tahun 1930-an. Coelacanth dianggap sebagai bentuk peralihan sesungguhnya yang membuktikan transisi evolusioner dari air ke darat.


FOKUS: MENGAPA TRANSISI DARI AIR KE DARAT TIDAK MUNGKIN
 
Evolusionis menyatakan bahwa suatu ketika, spesies yang hidup di air naik ke darat dan berubah menjadi spesies darat. Ada sejumlah fakta yang sangat jelas menunjukkan kemustahilan transisi seperti itu:

  1. Keharusan membawa beban tubuh: makhluk penghuni air membawa be-ban tubuh mereka tanpa masalah. Tetapi, bagi sebagian besar binatang darat, 40% energi mereka habis hanya untuk membawa beban tubuh me-reka. Makhluk hidup yang berpindah dari air ke darat harus mengembang-kan sistem otot dan kerangka baru (!) secara bersamaan agar dapat memenuhi kebutuhan energi ini. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi melalui mutasi kebetulan.
  2. Daya tahan terhadap panas: suhu daratan dapat berubah dengan cepat dan naik-turun dalam rentang yang lebar. Makhluk hidup di darat memiliki mekanisme tubuh yang dapat menahan perubahan-perubahan suhu yang besar itu. Akan tetapi, suhu lautan berubah secara perlahan dan perubahan tersebut tidak terjadi dalam rentang yang terlalu lebar. Organisme hidup dengan sistem tubuh sesuai temperatur laut yang konstan akan membutuhkan suatu sistem perlindungan agar perubahan suhu di darat tidak akan membahayakan. Sangat tidak masuk akal bahwa ikan mendapatkan sistem tersebut melalui mutasi acak segera setelah mereka naik ke darat.
  3. Penggunaan air: air dan kelembaban yang penting untuk metabolisme harus digunakan sehemat mungkin karena kelangkaan sumber air di darat. Sebagai contoh, kulit harus dirancang agar dapat mengeluarkan air sejumlah tertentu, sekaligus mencegah penguapan berlebihan. Karenanya, makhluk hidup di darat memiliki rasa haus karakteristik yang tidak dimiliki organisme air. Di samping itu, kulit tubuh hewan air tidak sesuai untuk habitat non-air.
  4. Ginjal: organisme air dapat dengan mudah membuang zat-zat sisa dalam tubuh mereka (terutama amonia) dengan penyaringan, karena banyaknya air dalam habitat mereka. Di darat, air harus digunakan sehemat mungkin. Itulah sebabnya hewan darat memiliki sistem ginjal. Berkat ginjal, amonia disimpan dengan cara mengubahnya menjadi urea dan hanya membutuhkan sejumlah kecil air untuk membuangnya. Di samping itu, beberapa sistem baru dibutuhkan untuk membuat ginjal berfungsi. Singkatnya, agar perpindahan dari air ke darat dapat terjadi, makhluk hidup tanpa ginjal harus membentuk sistem ginjal secara tiba-tiba.
  5. Sistem pernapasan: ikan "bernapas" dengan mengambil oksigen yang terlarut dalam air yang mereka alirkan melewati insang. Mereka tidak mampu hidup lebih dari beberapa menit di luar air. Agar mampu hidup di darat, me-reka harus mendapatkan sistem paru-paru yang sempurna secara tiba-tiba.

Tentu saja mustahil bahwa semua perubahan fisiologis yang dramatis ini dapat terjadi pada organisme yang sama, pada saat bersamaan, dan secara kebetulan. Namun pada tanggal 22 Desember 1938, terjadi sebuah penemuan yang sangat menarik di Samudera Hindia. Di sana berhasil ditangkap hidup-hidup salah satu anggota famili Coelacanth, yang sebelumnya diajukan sebagai bentuk transisi yang telah punah 70 juta tahun lalu! Tak diragukan lagi, penemuan prototipe Coelacanth "hidup" ini menjadi pukulan hebat bagi para evolusionis. Seorang ahli paleontologi evolusionis, J.L.B. Smith, mengatakan bahwa ia tak akan sekaget ini jika bertemu dengan seekor dinosaurus hidup. Pada tahun-tahun berikutnya, 200 ekor Coelacanth berhasil ditangkap di berbagai penjuru dunia.
Bukti Coelacanth hidup memperlihatkan sejauh mana evolusionis dapat mengarang skenario khayalan mereka. Bertentangan dengan klaim mereka, Coelacanth ternyata tidak memiliki paru-paru primitif dan tidak pula otak yang besar. Organ yang dianggap oleh peneliti evolusionis sebagai paru-paru primitif ternyata hanya kantong lemak. Terlebih lagi, Coelacanth yang dikatakan sebagai "calon reptil yang sedang bersiap meninggalkan laut menuju daratan", pada kenyataannya adalah ikan yang hidup di dasar samudra dan tidak pernah mendekati kurang dari 180 meter di bawah permukaan laut.


sumber : http://www.evolutiondeceit.com

10 Tanda Bahwa Anak Anda Berbakat Cerdas dan Jenius


Banyak orang tua yang memberikan balita mereka mainan terkini. Namun kebanyakan balita akan tampak jenius hanya dimata orang tuanya. Ada juga balita yang memang sudah berbakat sejak lahir. Bagaimana melacak bakat anak Anda? Laman lilsugar.com, memberikan petunjuknya.

Cara Menghitung Tagihan Listrik PLN



 Kadang kita sering bertanya apakah pembayaran listrik yang kita bayarkan ke PLN itu sudah tepat hitungannya atau akal-akalan situkang PLNnya yang asal itung tau-tau tagihannya sekian....

Untuk itu mari kita telaah dengan contoh persoalan ini.

Persoalan :
Lampu dengan daya 10W menyala 1 jam dan tarif dasar listrik misalnya Rp. 200/kwh, berapa biaya yang seharusnya dibayar ?

Jawaban :
10/1000 x 200 = 2
Maka biaya yang semestinya dibayar untuk kasus diatas hanya Rp. 2,- setiap jamnya.

Perincian jawaban
10W = 10 watt/jam
kwh = kilowatt-hour (kilowatt-jam)
jadi kwh = energi yg digunakan selama 1 jam pemakaian.
Maka, 1 kwh = energi sebesar 1 kilowatt ( = 1000 watt) yang digunakan selama 1 jam.

lampu 10W menyala 1 jam = 10 Wh (watt-hour) = 10/1000 = 0.01 kwh (kilowatt-hour)
makanya kalo 1 kwh = Rp. 200
10Wh = 10/1000 x 200 = Rp.2,-

Persoalana Lain :
Kalau begitu, bagaimana perhitungan biayanya untuk pemakaian lanpu 10W Cuma 1 jam 23 menit 40 detik dengan tarif dasar listrik Rp. 200/kwh ?

Jawaban
Mudah saja, jika PLN perhitungannya secara perdetik, maka dari kasus diatas dapat diartikan waktu 1 jam 23mt 40 dtk = 5020dtk. Jadi dari hasil perhitungan (awal) diatas kita bisa simpulkan Rp. 2,- setiap jamnya = 2 / 3600 = Rp. 0.0005556,- tiap detiknya. Maka biaya yang seharusnya dibayar 5020 x 0.0005556 = 2.7888889.
Biaya yang seharusnya dibayar yaitu Rp. 2.7888889,-

Perincian Jawaban
1 jam = 60 mt
1 mt = 60 dtk
1 jam = 3600dtk


Semoga bermanfaat. 

Siapakah Guru Pendidikan Karakter?


by : Admin
26 Januri 2012  

Character Of Education


     Sebelum saya lebih jauh mengkaji tentang topic yang akan dibahas kali ini, maka saya akan berbagi tentang belajar. Ya, proses belajar bagaimana otak menyerap informasi. Inilah yang seringkali diabaikan, kita sebagai orangtua atau guru maunya seringkali “memaksa” anak mengerti tentang sesuatu hal dan “jalankan” seperti computer, kasi perintah dan tekan “ENTER”. Nah, kalo di manusia bukan ENTER tapi “ENTAR” upsss… “Anda tidak bisa mengajarkan apa yang Anda mau, Anda tidak bisa mengajarkan apa yang Anda tahu. Anda hanya bisa mengajarkan siapa Anda” 

Pemucatan Minyak Daun Cengkeh Dengan Metode Khelasi Menggunakan Asam Sitrat




PENDAHULUAN

          Minyak daun cengkeh hasil penyulingan rakyat seringkali kotor dan berwama hitam kecoklatan. Kondisi tersebut disebabkan karena adanya ion-ion logam (Brahmana, 1991; EOA, 1975; Rusli, 1991), yang kemudian bereaksi dengan senyawa dalam minyak, terutama eugenol. Logam-Iogam yang terdapat dalam minyak daun cengkeh antara lain Fe, Mg, Mn, Zn, dan Pb (Marwati et al., 2005). Logam-logam tersebut berasal dari daun dan alat penyuling. Akumulasi logam dalam daun terjadi karena penyerapan logam dari tanah melalui akar dan penyerapan logam dari udara melalui stomata daun (Pablesson, 1989).

EKSTRAKSI CAIR-CAIR PEMURNIAN EUGENOL DARI MINYAK DAUN CENGKEH


Endah Setiyani*, Mudjijono**
* Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Sain Univrsitas Sebelas Maret



PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
          Minyak daun cengkeh merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia dan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat produsen minyak daun cengkeh. Minyak cengkeh mengandung beberapa komponen, tetapi yang paling penting adalah eugenol. Eugenol inilah yang memberikan aroma khas yang banyak dibutuhkan oleh berbagai industri, antara lain industry kosmetika, farmasi, dan pestisida nabati ( Agus kardinan, 2005 : 14).

Ikan PINGSAN dalam waktu 8 menit 19 detik!


     Transportasi ikan hidup dibagi menjadi transportasi basah dan kering. Teknologi transportasi menggunakan media pengangkutan air sangat beresiko tinggi dan kurang praktis. Oleh karena itu, teknologi transportasi tanpa media air yang lebih praktis dan aman perlu dikembangkan. Metoda yang digunakan dalam sistem transportasi kering adalah teknik imotilisasi yaitu pemingsanan biota perairan dengan bahan anesti. Tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan keefektifan bahan anesti berupa ekstrak tembakau, ekstrak mengkudu, dan ekstrak cengkeh dalam proses pemingsanan ikan mas. Proses pemingsanan ikan mas dilakukan dengan melakukan pemuasan ikan terlebih dahulu. Ikan ditimbang dan dimasukkan kedalam wadah toples yang diisi air sebanyak 5 liter. Kemudian, bahan anesti berupa ekstrak tembakau, mengkudu, dan cengkeh diteteskan pada masing-masing wadah perlakuan sebanyak 20 tetes setiap 10 menit selama 60 menit. Ekstrak tembakau dan ekstrak mengkudu tidak efektif dalam pemingsanan ikan karena selama pengamatan ikan tetap segar. Sedangkan ekstrak cengkeh dapat memingsankan ikan mas dalam waktu 8 menit 19 detik dengan jumlah tetesan 20 tetes. Berdasarkan pengamatan kegiatan diketahui bahwa ekstrak cengkeh lebih efisien dalm waktu dan jumlah bahan anesti (ekstrak cengkeh) dalam memingsankan ikan mas.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil pengamatan pemingsanan ikan mas dengan ekstrak tembakau.
 --------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu                                     Parameter

(menit)
---------------------------------------------------------------------------------------------
    0         Tingkah laku normal. Belum ditetesi ekstrak tembakau. Bobot awal
               160 gram , suhu air 28C.
   10        Tingkah laku ikan diam didasar dan gerak operkulum lambat.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   20        Tingkah laku ikan diam didasar. Gerak operkulum lambat. Gerak
               sirip pektoral dan bukaan mulut cepat. Ditambahkan ekstrak 
               tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 26C.
   30        Tingkah laku ikan diam didasar. Gerak operkulum lambat. Gerak 
               sirip pektoral dan bukaan mulut cepat. Sirip cudal sesekali 
               bergerak. Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes,
               suhu air 26C.
   40        Tingkah laku ikan diam didasar. Gerak operkulum, gerak sirip
               pektoral dan bukaan mulut cepat, sirip cudal sesekali bergerak,
               ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes suhu air 26C.
   50        Tingkah laku ikan bergerak memutari wadah. Gerak operkulum
               dan bukaan mulut cepat, gerak sirip pektoral normal, ditambahkan
               ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes suhu air 26C.
               bobot akhir 160 gram.
---------------------------------------------------------------------------------------------


Tabel 2. Hasil pengamatan pemingsanan ikan mas dengan ekstrak mengkudu.
 --------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu                                     Parameter
(menit)
---------------------------------------------------------------------------------------------
    0         Tingkah laku ikan diam didasar. Belum ditetesi ekstrak mengkudu.
               Bobot awal 150 gram , suhu air 27C.
   10        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   20        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   30        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   40        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes, suhu air 27C.
   50        Tingkah laku ikan diam didasar.
               Ditambahkan ekstrak tembakau sebanyak 20 tetes.
               Bobot akhir 150 gram , suhu air 27C.
---------------------------------------------------------------------------------------------


Tabel 3. Hasil pengamatan pemingsanan ikan mas dengan ekstrak cengkeh.
 --------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu                                     Parameter
(menit)
---------------------------------------------------------------------------------------------
    0         Tingkah laku ikan normal. Belum ditetesi ekstrak cengkeh.
               Suhu air 28C.
   10        Tingkah laku ikan berenang didasar. Posisi miring pada menit ke-5
               detik ke-39, dan akhirnya pingsan pada menit ke-8 detik ke-19
               setelah ditetesi ekstrak cengkeh sebanyak 20 tetes, suhu air 28C.
---------------------------------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN

          Anestasi pada umumnya didefinisikan sebagai kondisi hilangnya sistem kesadaran terhadap rangsangan dari luar akibat penggunaan suatu bahan yang ditambahkan dari luar. kegiatan ini menggunakan bahan anesti alami yaitu ekstrak tembakau, ekstrak mengkudu, dan ekstrak cengkeh. penggunaan ekstrak cengkeh lebih efektif untuk memingsankan ikan dibandingkan dengan ekstrak tembakau dan ekstrak mengkudu. Penggunnaan ekstrak cengkeh membutuhkan bahan yang lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 20 tetes ekstrak cengkeh dalam 5 liter air, maka ikan mas akan pingsan dalam waktu 8 menit 19 detik.

SOAL PAS PAI SD KELAS 6 SEMESTER 2 BESERTA KUNCI JAWABAN

https://docs.google.com/document/d/1YgelBNTn40RnEtBWlJPdNjvoRcakbbJB/edit?usp=sharing&ouid=101739505118516611094&rtpof=true&sd=true